Selasa, 23 April 2013

Come Join Us
Pekan Beladiri UKM PANDEKAR UNAND 2013
*Aksi
*Pelatihan Beladiri
*Kejurfak Tae Kwon Do
6-11 Mei 2013


Rabu, 10 April 2013

Perlukah Perempuan belajar Beladiri ?? Penting !



Wanita perlu belajar beladiri ? Mengapa tidak? Beladiri dengan segala jenisnya sudah ada dari jaman dahulu kala, bahkan pada jaman Rosul sudah terdapat beberapa wanita muslimah yang ikut berjihad mengangkat pedang, misalnya Ummu Athiyyah yang tujuh kali ikut perang pada masa Rosul, Nasibah Al Maziniyyah, menjadi srikandi pada perang Uhud, Arrobi’ binti Muawwidz dan lain-lain. D iera awal Thifan Po Khan juga terdapat banyak pendekar muslimah, sebut saja misalnya Lulu Tan yang ahli dalam bermain selendang, pendekar-pendekar lainnya juga sering ikut dalam medan pertempuran bersama pendekar lainnya.
Jumlah pendekar wanita memang tidak sebanyak pendekar laki-laki, baik di era dahulu maupun era sekarang. Di era sekarang bisa kita lihat, misalnya data peserta di Olimpiade Atlanta 1996, ada 26 negara peserta yang tidak mengirim atlet putri.Jumlah negara tersebut berkurang pada Olimpiade Sydney 2000, yakni hanya sembilan negara yang tidak menyertakan atlet putri. Di Sydney pula jumlah atlet putri mencapai 4.063 orang atau 38,2 persen dari total jumlah atlet keseluruhan. Di Athena 2004 kehadiran atlet putri bertambah menjadi 4.306 orang atau 40,7 persen dari total atlet yang ikut serta. Jumlah terbesar sepanjang sejarah. Dari dari di atas secara umum menunjukkan bahwa memang jumlah pegiat olah raga termasuk beladiri lebih diminati oleh pria dibandingkan wanita.
Mengapa hanya sedikit wanita yang menyukai beladiri? Menurut penelusuran penulis, belum ada jawaban yang komprehensif terhadap permasalah ini. Mungkin salah satu hal yang mendasar adalah karena wanita secara psikologis maupun fisiologis lebih menyukai sesuatu yang halus, lembut, mengutamakan perasaan. Selain itu bagi wanita muslimah, mereka mengalami kesulitan ketika akan mengikuti beladiri karena terbatasnya beladiri khusus muslimah. Padahal dari segi manfaat, beladiri selain untuk menjaga kesehatan, menambah stamina juga sangat berguna untuk menjaga diri dari bahaya, karena menurut Catatan Tahunan Komnas Perempuan, setiap tahun jumlah kekerasan kepada wanita selalu meningkat, tahun 2001 setidaknya terjadi 3.169 kasus dan pada tahun 2007 jumlah kasus meningkat menjadi 25.522 kasus.
Untuk meningkatkan minat wanita mempelajari beladiri, selain memberikan penyadaran tentang pentingnya beladiri, juga perlu perubahan paradigma bahwa beladiri selalu identik dengan kekerasan. Beladiri dapat merubah formatnya sesuai dengan kebutuhan orang yang mempelajarinya, misalnya Thifan Po Khan, dari jaman awal sudah terdapat lanah (tempat latihan) khusus wanita muslimah. Di dalam lanah ini, yang diajarkan adalah beladiri Thifan Po Khan khusus muslimah, gerakan jurus, senam dan lain-lain disesuaikan dengan karakteristik wanita, dengan metode ini maka akan tercetak wanita yang ahli beladiri tetapi tetap memiliki sifat kelembutan seorang wanita dan tidak merubah fisik wanita menjadi perkasa atau gagah seperti pria.

Rabu, 06 Februari 2013

http://www.kliksumbar.com/berita-4266-lkmm-ukm-pandekar-unand-bantu-biaya-operasi-titin.html#.UQ9rlYkhps8.facebook

PADANG, SO--Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM) Pandekar Universitas Andalas (Unand) dalam acara Latihan Kepemimpinan dan Manajemen Mahasiswa (LKMM) yang diadakan di gedung F1.6 Unand, berhasil menggalang dana bantuan sejumlah Rp196.000 untuk pengobatan gadis penderita luka bakar, Titin (!9).

Saat ini, Titin masih tergolek lemah di ruang bangsal bedah RSUP M. Djamil Padang, usai operasi tahap pertama yang telah dilakukan pada Senin (20/1) lalu.

Kejadian itu bermula ketika Titin sedang mengajarkan salah seorang anak tetangganya membaca, dengan penerangan seadanya menggunakan lampu minyak. Kegiatan ini sebenarnya telah biasa dilakukan oleh Titin, karena dia sangat menyukai kegiatan mengajar.

Namun naas baginya, pada hari itu, tanpa disengaja anak yang sedang asyik mendengarkan Titin mengajar, menyenggol lampu minyak yang berada di dekat mereka. Minyak yang ada pada lampu tersebut pun tumpah dan mengguyur cepat ke sebagian tubuh serta wajah Titin. Tak hanya itu, api pun juga turut menyambar. Sebagian tubuhnya terbakar dan melepuh.

“Api merambat begitu cepat dan saya tak dapat berbuat banyak saat itu,” ujar Titin menjelaskan kepada tim Dompet Dhuafa Singgalang, yang kini tengah membantu penggalangan dana dan pendampingan untuk kesembuhan Titin, sejak Selasa (15/1) lalu.

Ketua panitia LKMM Yogi Santosa, berharap dana yang dikumpulkan dalam acara LKMM tersebut dapat membantu biaya pengobatan dan pemulihan Titin. "Meski bantuan ini belum seberapa, kami juga ingin turut membantu," kata Yogi, yang merupakan mahasiswa Manajemen Unand angkatan 2012.

Dikatakannya, penghimpunan dari peserta LMMM itu, dapat pula memberikan dorongan kepedulian dalam diri peserta, panitia dan semua yang terlibat dalam acara tersebut.

Tim Dompet Dhuafa Singgalang, Akmal Ahmad yang turut hadir sebagai salah satu pemateri pada acara itu menjelaskan bahwa, sudah seminggu lebih Titin dirawat di rumahsakit pasca operasi pertamanya.

"Untuk pengobatan tuntas, Titin harus menjalani delapan tahap operasi. Tiap kali operasi menghabiskan Rp20 juta," terang Akmal.

Ditambahkannya, total biaya pengobatan Titin, termasuk perawatannya diperkirakan mencapai Rp200 juta.

"Bersama masyarakat yang tergabung dalam komunitas peduli Titin, Alhamdulillah, operasi pertama berhasil dilakukan. Kini kita akan teruskan penggalangan dana bersama masyarakat, berharap pengobatan Titin bisa tuntas," lanjut Akmal.

Bagi para donatur yang berniat untuk membantu, dapat menyalurkan donasinya ke Graha Kemandirian Dompet Dhuafa Singgalang, Jalan Juanda No. 31 C Pasar Pagi, Padang, telepon (0751) 40885. Atau dapat mengirimkan donasi via rekening Bank Mandiri 111.000.500.5000. a/n Dompet Dhuafa Singgalang.

Selasa, 08 Januari 2013

7 penyakit seniman bela diri

20-09-2010 11:30
Menyikapi kasus tawuran antar pendekar yang terjadi beberapa waktu yang lalu dan memang kerap terjadi, ijinkan saya untuk mengutip pendapat seorang seniman beladiri. Dengan sedikit bermaksud untuk mencontek AA Gym, saya akan coba menguraikan 7 (tujuh) hal yg menurut saya merupakan “Penyakit Hati” para seniman bela diri.

Tujuh Penyakit hati tersebut adalah: 1) Merasa alirannya paling hebat, 2) Tidak mau berpikiran terbuka, 3) Mengandalkan mitos atau kesaktian pendahulu, 4) Berusaha lari dari kenyataan, 5) Menjadikan teknik-teknik curang sebagai solusi sapu jagat, 6) Berusaha keras untuk terlihat bijak, dan 7) Menjadikan seni beladiri sebagai agama

Uraiannya adalah sebagai berikut:

1. Merasa alirannya paling hebat
Entah kenapa, penyakit hati yg satu ini merupakan penyakit yg paling banyak diidap oleh para seniman beladiri. Tidak pandang bulu, penyakit ini bisa menyerang mulai dari pemula hingga guru besar suatu seni beladiri. Para pemula mungkin lebih terbuka menyatakannya (omong besar, menjelekkan aliran lain dll), sementara para guru besarnya menanamkan kesombongannya dalam hati atau menunjukannya secara tidak langsung.

2. Tidak mau berpikiran terbuka
Berkaitan dengan penyakit yg pertama, penyakit yg kedua ialah tidak mau berpikiran terbuka. Karena merasa alirannya paling hebat, paling lengkap, dan paling bisa diandalkan, banyak orang yg untuk melirik konsep beladiri lain pun enggan. Kalaupun mempelajari konsep beladiri lain, biasanya selalu diakhiri dengan menjelek-jelekannya. Seniman beladiri yg terkena penyakit ini tidak akan pernah mau mempelajari seni beladiri lain, ataupun mengakui keunggulan seni beladiri lain.

3. Mengandalkan mitos atau kesaktian pendahulu.
Penyakit ini biasanya muncul ketika sang seniman beladiri diminta untuk menunjukan kemampuannya. Alih-alih menunjukan kemampuannya, ia malah berapi-api mendongengkan mitos atau kebisaan para pendahulu perguruannya, guru besarnya, leluhurnya, kakek guru dll.

“Saya sih mau aja naik ring MMA, tapi kalau saya pakai pukulan tenaga dalam saya, saya khawatir kepala lawan saya bisa pecah berantakan.”

“Saya sih belum bisa terbang, tapi guru besar perguruan saya konon katanya biasa berterbangan bersama burung-burung di hutan. Menurut kakek guru, saya perlu 30 tahun lagi latihan jurus burung ini agar bisa terbang seperti guru saya itu”.

4. Berusaha lari dari kenyataan
Ada 2 kenyataan yg berusaha keras dihindari oleh orang yg terkena penyakit ini: 1) Cross-Training, 2)Sport.

Penyakit yg satu ini menghambat otak untuk bisa menerima kenyataan bahwa dalam pertarungan tangan kosong paling tidak ada 4 jarak yg harus dikuasai: jarak tendang, jarak pukul, clinch, dan ground fighting. Adalah sebuah kenyataaan bahwa satu beladiri lebih kuat dalam satu jarak pertarungan dibanding beladiri lain. Nah, untuk bisa menguasai 4 jarak tsb, tentunya orang harus besar hati untuk melakukan cross-training. Namun demikian, orang yg terinfeksi penyakit ini akan setengah mati berusaha berargumentasi bahwa cross-training tidak perlu dan bahwa beladiri-nya sudah lengkap dan paling hebat.

Kalau sudah tertular penyakit yg satu ini, unsur sport akan membuat sang seniman beladiri demam panas dingin dan sulit tidur. Seniman beladiri yg terinfeksi penyakit ini akan lebih senang kalau kemampuannya tidak terukur dan tetap menjadi mitos. Metode latihan yg sportif seperti sparring, performance games dll menjadi suatu momok yg menakutan buat mereka. Biasanya mereka akan membuat alasan bahwa mereka latihan untuk pertarungan di jalan, sehingga teknik mematikan mereka tidak bisa sembarang dilatih.

5. Menjadikan teknik-teknik curang sebagai solusi sapu jagat
Roy Harris pernah bercerita bahwa betisnya pernah digigit dalam sebuah sparring ketika melakukan kuncian armbar. Yang dilakukan Roy Harris adalah sit-up, dan meremas kemaluan dari si lawan. Otomatis yg bersangkutan menjerit dan melepas gigitannya, dan kuncian pun dilanjutkan.
Menggigit, mecolok mata, atau menendang kemaluan merupakan suatu solusi sapu jagat bagi seniman beladiri yg terinfeksi penyakit ini. Untuk menghindari kenyataan, orang yg terinfeksi biasanya berdalih bahwa mereka bisa melakukan teknik-teknik curang untuk bisa mengalahkan orang lain, sehingga mereka tidak perlu berlatih keras secara sportif untuk menguasai berbagai jarak pertarungan Tidak pernah terlintas dalam pikiran mereka bahwa seorang fighter yg terlatih bisa juga melakukan teknik-teknik curang tsb, bahkan lebih besar peluangnya karena mereka terlatih untuk bertarung under-pressure.

6. Berusaha keras untuk terlihat bijak
Terlihat bijak merupakan satu hal yg sama sekali jauh berbeda dengan bertindak bijak. Jelas film-film Kungfu punya andil besar dalam hal menyebarnya penyakit hati “berusaha keras untuk terlihat bijak” ini. Seorang ahli beladiri haruslah misterius, tidak pernah memberi penjelasan yg tuntas, penuh tanda-tanda tersembunyi dll.

Dalam sebuah forum diskusi beladiri di internet, saya menemukan sebuah diskusi yg terkait dengan penyakit ini.

Pertanyaan: Saya selalu dikerjain oleh kawan-kawan saya. Seringkali mereka sudah kelewat batas. Saya ingin bisa berdiri menghadapi mereka. Saya sudah belajar beladiri X selama 3 tahun dan saya belum bisa apa-apa. Terakhir saya mencoba teknik beladiri yg saya pelajari saya malah dipukuli lebih parah.

Jawaban: Saya adalah seorang ahli beladiri X. Kamu baru belajar 3 tahun, kamu belum tahu apa-apa. Pelajari terus dan pahami, nanti kamu juga akan mendapatkan inti dari beladiri itu.

Nah, kesampingkan dulu bahwa permasalahan di atas lebih kompleks dari kelihatannya (harus lapor guru sekolah, atau bahkan polisi dll). Coba lihat perilaku orang yg menjawab. Ia mencoba menjawab secara singkat, padat, misterius dan mencoba bermakna. Ia berusaha terlihat bijak seperti guru besar kungfu di film-film. He’s Infected!!!

HE WHO SPEAK DOES NOT KNOW
HE WHO KNOW DOES NOT SPEAK

Petuah itu seakan ditaati sepenuh hati oleh para ahli seni beladiri. Semakin sedikit berbagi ilmu, semakin sedikit menjelaskan, semakin misterius, maka semakin menggambarkan ketinggian ilmu yg bersangkutan.

Tentunya jangan disamakan tindakan berusaha terlihat bijak dengan ilmu padi. Ilmu padi menekankan untuk bertindak bijak dengan rendah hati, bukan terlihat bijak dengan menutupi informasi.

Petuah di atas sebenarnya ditulis oleh Lao Tze dalam kitab Tao Teh Cing. Ajaibnya, sang penulis petuah sendiri gemar berbicara dan menulis buku berisi lebih dari 5000 kata tentang ajaran-ajarannya. Lao Tze telah bertindak bijak, ia membagi ilmunya, menjelaskan, dan memberikan arahan yg jelas dalam filsafat-nya.

Bertindaklah bijak, jangan berusaha terlihat bijak

7. Menjadikan seni beladiri sebagai agama
Ini termasuk penyakit yg paling akut. Orang yg terkena penyakit ini akan membela aliran beladirinya mati-matian. Seniman beladiri yg terinfeksi penyakit ini mengecam keras orang-orang yg melakukan cross-training seolah-olah orang itu layak masuk neraka karena berpindah-pindah agama.

Beladiri adalah science dan karenanya ia terus menerus harus dikoreksi dan diperbaharui.


Semoga bermanfaat.
KEJUARAAN NASIONAL KARATE ANTAR MAHASISWA SEBELAS MARET CUP VIII 2013 SOLO

Nomor : 622/PANSEMARCUPVIII/UNS/XII/2012
Lampiran :-
Perihal : UNDANGAN

Kepada
Pembantu Rektor III Universitas Andalas
di Padang

Dengan Hormat,
Bersama ini kami memberitahukan bahwa Unit Kegiatan Mahasiswa Institut Karate-Do Indonesia Universitas Sebelas Maret ( UKM INKAI UNS ) Solo, dalam rangka Dies Natalies XXXVII Universitas Sebelas Maret Solo akan melaksanakan kembali program kerja dua tahunan kami yaitu Kejuaraan Nasional Karate Antar Mahasiswa " SEBELAS MARET CUP VIII" pada :

Tanggal : 22 - 24 Maret 2013
Waktu : 08:00 - 21.00 WIB
Tempat : GOR Sritex Arena Solo Jl. Abiyoso no 11 (Selatan Taman Sridewi ) Solo

Berkaitan dengan hal tersebut diatas maka kami selaku panitia penyelenggara mengharap kehadiran perwakilan dari universitas bapak dalam kegiatan tersebut.
demikian surat undangan kami, atas perhatian dan partisipasinya kami ucapkan terimakasih.
Salam Karate, Oss...!!!

TTD
PANITIA PELAKSANA KEJUARAAN NASIONAL KARATE ANTAR MAHASISWA "SEBELAS MARET CUP VIII"

PENDAFTARAN
Tanggal : 1 Februari - 20 Maret 2013
Website : www.inkai.uns.ac.id
CP : Joan ( 085866364805), Evan (085229402323)

PENDAFTARAN ULANG DAN TIMBANG BADAN
Hari/Tanggal : Rabu - Kamis / 20 - 21 Maret 2013
Pukul : 07.00 - 17.00 WIB
Tempat : Student Center UNS Jl. Ir. Sutami No. 36 A Solo 57126

PERSYARATAN PENDAFTARAN
1. mengisi formulir pendaftaran di www.inkai.uns.ac.id
2. masing-masing atlet membawa :
* Kartu mahasiswa + fotocopy
* KTP + Fotocopy
* Fotocopy Kwitansi pembayaran SPP terakhir
* Ijazah terakhir karate ( perguruan dibawah naungan FORKI) + fotocopy
* surat keterangan berbadan sehat dari dokter
* Pas Foto 3x4 (2 lembar)
* Surat Kesediaan Atlet
3. Setiap kontingen membawa :
* surat mandat dari perguruan tinggi yang bersangkutan
* surat perjanjian penyerahan bendera perguruan tinggi
4. menyerahkan bendera perguruan tinggi yang bersangkutan saat pendaftaran ulang

PERSYARATAN PESERTA
1. peserta adalah mahasiswa dari perguruan tinggi negri atau swasta dari seluruh wilayah indonesia, yang perguruan/organisasi karatenya bernaung dibawah FORKI

2. pengiriman kontingen disertai surat mandat yang sah dari perguruan tinggi yang bersangkutan dengan tanda tangan pejabat dan cap dari perguruan tinggi yang bersangkutan

3. tiap kontingen diwajibkan membawa bendera perguruan tinggi yang bersangkutan

4. setiap peserta hanya diperkenankan mewakili 1 kontingen

5. setiap kontingen hanya boleh diwakili 4 atlet ditiap kelas individu yang dipertandingkan dan 1 tim beregu, kecuali tuan rumah.

6. bunkai kata dipertandingkan pada babak semi final dan final.

7. setiap peserta yang mengikuti kelas kumite diwajibkan membawa peralatan pertandingan

8. durasi pertandingan untuk putra 3 menit dan putri 2 menit, sedangkan pada babak semi final dan final durasi pertandingan untuk putra 4 menit dan putri 3 menit ( dapat disesuaikan kembali saat TM)

9.apabila hasil berat badan tidak sesuai dengan kelas yang diikuti, maka peserta yang bersangkutan ditempatkan dikelas yang sesuai dengan berat badannya.

10. setiap peserta diberi batasan umur :
a. untuk kata putra dan putri minimal 16 tahun dan maksimal 27 tahun
( tahun kelahiran 1986 - 1997)
b. untuk kumite putra dan putri minimal 16 tahun dan maksimal 27 tahun
c. apabila terbukti kurang atau melebihi batasan umur tersebut, maka panitia
berhak menolak calon peserta tersebut,

11. official/pelatih memakai training suit, sepatu olahraga dan ID Card selama memasuki area pertandingan.

12.peserta tidak diperkenankan memakai badge perguruan/organisasi karatenya kecuali lambang FORKI atau badge perguruan tingginya serta wajib memakai logo kejuaraan nasional karate antar mahasiswa sebelas maret cup VIII di dada sebelah kanan ( logo akan disediakan panitia)

13. mematuhi ketentuan yang telah ditetapkan panitia.

BIAYA PENDAFTARAN
1. biaya pendaftaran kontingen Rp. 250.000
2. nomor perorangan kata /kumite Rp. 100.000
3. nomor beregu kata/ kumite Rp. 150.000
INFO LEBIH LENGKAP KUNJUNGI SEKRETARIAT UKM PANDEKAR LT.II PKM SAYAP KANAN UNIVERSITAS ANDALAS
Powered By Blogger

Cari Blog Ini