Selasa, 26 Oktober 2010

Melatih Kihon Dengan Taikyoku Shodan

Oleh : Andi Retman Chaniago

Saudara-saudara anggota pandekar sekalian khususnya peminat beladiri Karate.. Selama ini kita sangat akrab dengan teknik pelatihan Kihon menggunakan enbusen berbentuk garis lurus. Bahkan dalam ujian kenaikan tingkat KYU maupun DAN kita tetap menggunakan enbusen garis lu...rus. Dalam peraturan teknik yang dikeluarkan PB Lemkari-pun diterangkan bahwa dalam ujian kyu dilakukan gerakan kihon dengan enbusen garis lurus. Sebagaimana tertulis jelas perintah yang digunakan adalah Maju 5 kali dan mundur 5 kali. Dan karena telah terprogram dalam materi ujian maka sebagai seorang pelatih di Dojo kita akan menjalankan program latihan tersebut. Masuknya materi teknik pelatihan tersebut tentu mempunyai dasar yang sangat kuat karena telah menjadi dasar teknik pelatihan Lemkari selama bertahun-tahun dan telah banyak karateka handal yang tercipta dari teknik pelatihan ini. Namun mungkin hal berikut dapat dijadikan wacana ataupun sekedar tukar fikiran dengan para Yudansha sekalian terutama yang akan membuka Dojo-dojo baru dan mempunyai Inovatif dalam teknik melatih. Taikyoku Shodan. Perkenalan saya dengan istilah ini adalah ketika saya coba browsing tentang KATA yang dimiliki oleh aliran shotokan. Bertemulah saya dengan Taikyoku Shodan. Gerakan yang dimiliki Taikyoku Shodan sangatlah sederhana yaitu Gedan barai dan chudan tsuki dan tidak lebih dari 20 gerakan. Enbusennya sama dengan Heian Shodan. Dalam hati bertanya, sejak Juni 1988 belajar karate, kok saya baru ketemu sekarang yang namanya Taikyoku Shodan. Kenapa pelatih saya tidak pernah mengenal KATA seperti ini. Pertanyaan ini saya bawa kepada anggota Dewan Guru Karate : apa sebenarnya Taikyoku Shodan itu. Dari Beliau secara lugas diterangkan bahwa Taikyoku Shodan diciptakan untuk dapat diajarkan sebelum kita melangkah mempelajari Kata Heian. Karena gerakannya sederhana dan gampang dipelajari oleh pemula sekalipun. Dan satu kalimat kunci yang diberikannya adalah Taikyoku Shodan gerakannya dapat diganti dengan gerakan kihon lain sesuai dengan keinginan kita. Apakah kita hendak melatih tsuki,geri ataupun uke. Kita dapat pakai enbusen-nya. Spontan saya tanya : berarti kita bisa melatih kihon dengan Taikyoku Shodan. Beliau tersenyum dan berkata Kenapa Tidak dan pasti kamu orang lupa pengertian KATA yang berulang-ulang saya sampaikan bahwa KATA adalah teknik berkelahi yang tidak berhubungan satu sama lain yang dirangkaikan oleh master penciptanya untuk dipakai sebagai sarana latihan. Dalam KATA kita bisa berlatih : Teknik kihon, teknik pernafasan, penempatan power, irama pertarungan ataupun belajar konsentrasi. Dan semua itu dapat dipelajari secara terpisah satu demi satu ataupun digabung secara keseluruhan. Saya telah dapat kalimat kuncinya. “Berarti melatih kihon tidak harus dengan gerakan maju 5 kali dan mundur 5 kali belaka” . Saya coba cari terus tentang taikyoku shodan ini. Ternyata dari literature yang temui ternyata taikyoku shodan justru diciptakan oleh master Gichin Funakoshi. Dan tentu seorang Gichin Funakoshi menciptakan hal ini mempunyai pemikiran tentang teknik pelatihan yang modern dan tentu amat sayang jika lewatkan begitu saja sesuai dengan arti dari Taikyoku yaitu Langkah Awal atau penyebab pertama. Melatih di Dojo. Berdasarkan pemikiran ini saya mencoba menerapkan di Dojo saya. Dari pembelajaran Kihon di Dojo dengan metode Taikyoku Shodan ini saya mencatat beberapa poin. 1. Untuk pembentukan bentuk awal kita tetap membutuhkan enbusen yang berbentuk garis lurus sebagaimana kita juga membutuhkan mereka melakukan gerakan ditempat. 2. Setelah telah terbentuk teknik yang benar maka teknik pelatihan kihon dapat kita masukan dalam enbusen Taikyoku Shodan ini. 3. Hampir semua teknik Kihon dapat dilatih dalam cara ini. Bahkan teknik pelatihan ini sangat membantu dalam membentuk perputaran pinggul dan dinamisasi gerak yang mereka miliki. 4. Di dojo saya menggabungkan gerak gedan barai sebagai dasar dan gerakan yang akan dilatih sebagai gerakan selanjutnya. Contohnya : a. Gedan barai – chudan tsuki b. Gedan barai - jodan tsuki c. Gedan barai – maegeri d. Gedan barai – mawashi geri e. Dan sebagainya. 5. Khusus untuk gerakan Shuto Uke ataupun gerakan yang mempunyai bentuk kuda-kuda Kokutsu dachi lainnya, saya menggunakan sedikit perubahan menjadi serong 45 derajat karena menurut pemikiran saya lebih efektif dan efisien dalam melatih gerakannya. 6. Tidak perlu takut kalau nanti sewaktu ujian kyu anak-anak kita akan kebingungan karena materinya adalah maju dan mundur, karena begitu saya balikan lagi ke hitungan maju dan mundur dalam enbusen garis lurus malah mereka menjadi lebih stabil dan malah menjadi lebih mudah. 7. Menurut saya, untuk tingkatan sabuk Hijau ke atas sebaiknya pelatihan kihon dengan enbusen garis lurus cukup sewaktu pembentukan awal. Begitu mereka telah mengenal bentuk akan sangat baik pelatihan dilakukan dengan enbusen Taikyoku Shodan ini. Karena mereka akan benar-benar dihadapkan pada “medan pertarungan” yang sebenarnya. Mereka akan biasa “bertarung” dalam 4 penjuru angin dan menurut saya akan memudahkan dalam pertarungan yang sebenarnya. Demikian sebagai wacana dan tukar pikiran. Mungkin ada masukan dari para yudansha dan senior-senior sekalian. Salam karate, Osh! Syafri Andi Retman

Tentang Hidup

TENTANG HIDUP

oleh : Andi Retman Chaniago

Sekali terlihat...... terbit rasa kasihan seorang anak kecil.. lebih kecil dari Izza putraku... berlari mengejar mobil atau motor yang berhenti di saat lampu berwarna merah.. sambil kadang memegang mainan... kadang kantong kresek hitam kecil... sang anak menengadahkan t...angan ke mereka yang lewat... kadang memegang barang-barang yang tergantung di motor... kadang diberi... kadang disuruh pergi... kadang hanya menggeleng.... dipojok dibawah lampu berwarna merah... sang ibu "sepertinya begitu" duduk menjulurkan kaki ke aspal yang berdebu... Malam terus berganti... telah hampir dua semesteran berlalu... dari tidak ada hypermart di depan Republika.... dari mulai pondasi dipancangkan... dari mulai bangunan berdiri tegak... dari mulai hypermart launching..... sampai ramai.... hingga tadi malam... Pemandangan yang sama tetap berulang.... si anak telah mulai agak besar.... telah bisa menepuk-nepuk paha orang yang lewat... mulai tidak beranjak ketika orang tidak mau memberi... telah bisa memasang muka memelas.... telah mulai bisa memaksa.... telah bisa menggeleng ketika orang menyuruhnya pergi... Sang Ibu "sepertinya begitu" masih menjulurkan kakinya di aspal berdebu... Tapi... ada yang baru.. dia punya bayi baru "sepertinya begitu" tapi melihat kehadirannya sejak hampir dua semester yang lalu.. yang hampir tiada absen.... sebagaimana juga saya melewati perempatan itu... mustahil dia hamil... "sepertinya begitu" mustahil dia melahirkan... "sepertinya begitu" Sekarang sang ibu "sepertinya begitu" punya dua orang... satu di Jalan... satu lagi masih dibedong... kadang dihapusnya hidung sang bayi... diantara malam yang kian larut... seperti malam-malam yang biasa saya lewati... pulang.... di atas sepeda motor keluaran 2005an saya hanya bisa menggeleng.... dan ingat anak-anak tersayang dirumah.... kok tega mengeksploitasi anak dan bayi sementara sang ibu ..."sepertinya begitu" masih menjulurkan kakinya di aspal berdebu... masih kah malam ini ... saya bertemu mereka lagi... duh! gambaran kehidupan... Kemang, disuatu malam Syafri Andi Retman *kalo anda lewat diatas jam 9malam diperempatan Republika dari arah Kemang atau Jl. Ampera... Jakarta Selatan sebelah kiri.... dibawah lampu merah... anda akan temui mereka....

Minggu, 24 Oktober 2010

Melatih Kihon Dengan Taikyoku Shodan

Saudara-saudara anggota pandekar sekalian khususnya peminat beladiri Karate..
Selama ini kita sangat akrab dengan teknik pelatihan Kihon menggunakan enbusen berbentuk garis lurus. Bahkan dalam ujian kenaikan tingkat KYU maupun DAN kita tetap menggunakan enbusen garis lurus. Dalam peraturan teknik yang dikeluarkan PB Lemkari-pun diterangkan bahwa dalam ujian kyu dilakukan gerakan kihon dengan enbusen garis lurus.
Sebagaimana tertulis jelas perintah yang digunakan adalah Maju 5 kali dan mundur 5 kali. Dan karena telah terprogram dalam materi ujian maka sebagai seorang pelatih di Dojo kita akan menjalankan program latihan tersebut. Masuknya materi teknik pelatihan tersebut tentu mempunyai dasar yang sangat kuat karena telah menjadi dasar teknik pelatihan Lemkari selama bertahun-tahun dan telah banyak karateka handal yang tercipta dari teknik pelatihan ini.
Namun mungkin hal berikut dapat dijadikan wacana ataupun sekedar tukar fikiran dengan para Yudansha sekalian terutama yang akan membuka Dojo-dojo baru dan mempunyai Inovatif dalam teknik melatih.
Taikyoku Shodan.
Perkenalan saya dengan istilah ini adalah ketika saya coba browsing tentang KATA yang dimiliki oleh aliran shotokan. Bertemulah saya dengan Taikyoku Shodan. Gerakan yang dimiliki Taikyoku Shodan sangatlah sederhana yaitu Gedan barai dan chudan tsuki dan tidak lebih dari 20 gerakan. Enbusennya sama dengan Heian Shodan. Dalam hati bertanya, sejak Juni 1988 belajar karate, kok saya baru ketemu sekarang yang namanya Taikyoku Shodan. Kenapa pelatih saya tidak pernah mengenal KATA seperti ini.
Pertanyaan ini saya bawa kepada anggota Dewan Guru Karate : apa sebenarnya Taikyoku Shodan itu. Dari Beliau secara lugas diterangkan bahwa Taikyoku Shodan diciptakan untuk dapat diajarkan sebelum kita melangkah mempelajari Kata Heian. Karena gerakannya sederhana dan gampang dipelajari oleh pemula sekalipun. Dan satu kalimat kunci yang diberikannya adalah Taikyoku Shodan gerakannya dapat diganti dengan gerakan kihon lain sesuai dengan keinginan kita. Apakah kita hendak melatih tsuki,geri ataupun uke. Kita dapat pakai enbusen-nya. Spontan saya tanya : berarti kita bisa melatih kihon dengan Taikyoku Shodan. Beliau tersenyum dan berkata Kenapa Tidak dan pasti kamu orang lupa pengertian KATA yang berulang-ulang saya sampaikan bahwa KATA adalah teknik berkelahi yang tidak berhubungan satu sama lain yang dirangkaikan oleh master penciptanya untuk dipakai sebagai sarana latihan.
Dalam KATA kita bisa berlatih : Teknik kihon, teknik pernafasan, penempatan power, irama pertarungan ataupun belajar konsentrasi. Dan semua itu dapat dipelajari secara terpisah satu demi satu ataupun digabung secara keseluruhan.
Saya telah dapat kalimat kuncinya. “Berarti melatih kihon tidak harus dengan gerakan maju 5 kali dan mundur 5 kali belaka” .
Saya coba cari terus tentang taikyoku shodan ini. Ternyata dari literature yang temui ternyata taikyoku shodan justru diciptakan oleh master Gichin Funakoshi. Dan tentu seorang Gichin Funakoshi menciptakan hal ini mempunyai pemikiran tentang teknik pelatihan yang modern dan tentu amat sayang jika lewatkan begitu saja sesuai dengan arti dari Taikyoku yaitu Langkah Awal atau penyebab pertama.
Melatih di Dojo.
Berdasarkan pemikiran ini saya mencoba menerapkan di Dojo saya. Dari pembelajaran Kihon di Dojo dengan metode Taikyoku Shodan ini saya mencatat beberapa poin.
1. Untuk pembentukan bentuk awal kita tetap membutuhkan enbusen yang berbentuk garis lurus sebagaimana kita juga membutuhkan mereka melakukan gerakan ditempat.
2. Setelah telah terbentuk teknik yang benar maka teknik pelatihan kihon dapat kita masukan dalam enbusen Taikyoku Shodan ini.
3. Hampir semua teknik Kihon dapat dilatih dalam cara ini. Bahkan teknik pelatihan ini sangat membantu dalam membentuk perputaran pinggul dan dinamisasi gerak yang mereka miliki.
4. Di dojo saya menggabungkan gerak gedan barai sebagai dasar dan gerakan yang akan dilatih sebagai gerakan selanjutnya. Contohnya :
a. Gedan barai – chudan tsuki
b. Gedan barai - jodan tsuki
c. Gedan barai – maegeri
d. Gedan barai – mawashi geri
e. Dan sebagainya.
5. Khusus untuk gerakan Shuto Uke ataupun gerakan yang mempunyai bentuk kuda-kuda Kokutsu dachi lainnya, saya menggunakan sedikit perubahan menjadi serong 45 derajat karena menurut pemikiran saya lebih efektif dan efisien dalam melatih gerakannya.
6. Tidak perlu takut kalau nanti sewaktu ujian kyu anak-anak kita akan kebingungan karena materinya adalah maju dan mundur, karena begitu saya balikan lagi ke hitungan maju dan mundur dalam enbusen garis lurus malah mereka menjadi lebih stabil dan malah menjadi lebih mudah.
7. Menurut saya, untuk tingkatan sabuk Hijau ke atas sebaiknya pelatihan kihon dengan enbusen garis lurus cukup sewaktu pembentukan awal. Begitu mereka telah mengenal bentuk akan sangat baik pelatihan dilakukan dengan enbusen Taikyoku Shodan ini. Karena mereka akan benar-benar dihadapkan pada “medan pertarungan” yang sebenarnya. Mereka akan biasa “bertarung” dalam 4 penjuru angin dan menurut saya akan memudahkan dalam pertarungan yang sebenarnya.
Demikian sebagai wacana dan tukar pikiran. Mungkin ada masukan dari para yudansha dan senior-senior sekalian.

Salam karate,
Osh!
Syafri Andi Retman

Selasa, 19 Oktober 2010

Program Latihan Fisik Untuk Atlet Taekwondo in

Oleh: Sean Anshari Darman (P-16-278)

Di Taekwondo ada 3 faktor penentu kemenangan. Teknik, Mental, dan Fisik. Percuma teknik dan mental bagus, tapi fisiknya amburadul. Banyak yang disebut atlet babak penyisihan. Mental dan Teknik mengantarkan dia menyodok di babak penyisihan. Karena fisik jelek, akhirnya dia loyo saat maju ke partai berikutnya. Masih untung gak di knock out.

Meski latihan fisik diperlukan, tapi melatih fisik pun tidak bisa sembarangan. Salah melatih fisik pun jadi tidak berguna. Misalnya mencetak badan segede Ade Ray. Oke sih, tapi tidak sesuai untuk atlet taekwondoin.
Di sini saya akan uraikan beberapa program latihan fisik untuk para atlet taekwondo :

1.Pola makan
Pola makan menentukan kebugaran para atlet. Jam makan harus tepat. Makan malam tidak boleh lebih dari jam 7 malam, karena akan menjadi lemak. Atlet boleh makan hingga 5 kali dalam sehari, toh semua kalori terbakar dengan menjalani olahraga teratur. Jangan lupa untuk mengkonsumsi vitamin c, karena vitamin ini tidak diproduksi oleh tubuh.

2.Kelincahan
Latihan ini sebaiknya dilakukan secara teratur. Waktunya 6 kali dalam seminggu. Program latihannya dengan melakukan skipping dengan variasi gaya lompatan, standarnya seratus kali tanpa putus lalu istirahat sebentar, lalu lanjutkan lagi.

3.Kecepatan
Gerak dilatih dengan sprint 100 meter, jangan lupa dihitung time nya. Usahakan ada peningkatan waktu tempuh. Bila hari ini mampu 17 detik, hari berikutnya harus mampu 16 detik, dan seterusnya. Latihan ini akan menunjang speed kamu dalam menendang dan reflek kamu.

4.Daya tahan otot
Tujuan utama dalam berlatih adalah melatih daya tahan otot, bukan membesarkan otot. Bagi atlet dibawah 17 tahun dilakukan dengan push up, standarnya adalah 25 kali. Lalu istirahat 1 menit, kemudian dilanjutkan 25 kali lagi dan seterusnya. Intinya bukan berapa banyak push up yang kita hasilkan dalam satu hari, tetapi seberapa lama kita istirahat saat melakukan push up yang pertama ke push up yang kedua, ketiga, dst. Percuma kita push up sampai 1000 kali, tapi metodenya dicicil pagi siang, malam. Lebih baik cuma seratus kali tapi dilakukan dengan 4 kali istirahat dalam waktu 1 menit.

Sit up dan back up pun sama dengan uraian di atas.
(dari berbagai seumber)

Minggu, 17 Oktober 2010

CARA MEMBUAT KEPALAN PADA OLAHRAGA BELADIRI KARATE (MACAM/JENIS)

Ada dua cara mengunakan kepalan :
1. terbuka
2. tertutup
dan ada enam jenis kepalan (ken)
dan ada sebelas jenis kepalan terbuka (kaisho).

Cara 1
• Membuat kepalan dimulai dari melipat jari-jari kecuali jempol hingga tiap ujung jari menyentuh rapat kepangkal jari-jari.
• Dan selanjutnya dilanjutkan mengepalkan ke empat jari-jari hingga rapat(kecuali jempol)
• Kaitkan jempol ke dua jari telunjuk.
• Dengan demikian posisi kepalan tidak ada rongga udara yang masuk ke kepalan, karena jari kelingking dan jari manis jenderung lemah maka, berilah tekanan kuat dan rapat hingga menyentuh telapak tangan.

Cara 2
• Melipat jari tengah, jari manis dan kelingking
• Kemudian jari telunjuk menekan miring di atas jari tengah.

Jenis-jenis kepalan :

1. Seiken (kepalan depan)
• Pangkal jari atau buku jari telunjuk dan jari tengah dipakai untuk memukul sasaran.
• Pergelangan tangan harus dikencangkan dan tidak menekuk, di mana punggung tangan dan pergelangan tangan membentuk garis lurus. Pemakaian yang utama adalah dalam pukulan (tsuki). Seluruh tenaga lengan harus mengalir melalui garis lurus dan dipusatkan ke buku-buku jari telunjuk dan jari tengah.

2. Kentsui (kepalan palu)
• Serangan kearah badan dilakukan dengan bagian dasar kepalan (bagian kelingking dan jari manis).
• Nama lain dari kepalan ini adalah shutsui (tangan palu)
• Dan tettsui (palu besi)

3. Uraken (pungung kepalan)
• Bagian pungung tangan terutama bagian pangkal jari telunjuk dan jari tengah di pakai untuk pukulan menyentak (uchi).
• Dengan mengunakan tenaga lentingan dari siku, sentakan dilakukan menyamping atau dalam gerakan memutar tegak lurus(vertical) dari atas kr bawah.
• Letak serangan adalah muka atau bagian samping badan lawan.

4. Ippon-ken (kepalan satu jari)
• Dengan jari tengah, jari manis dan kelingking yang dikepal kuat-kuat (sama dengan kepalan depan), sendi tengah dari jari telunjuk di tonjolkan dan ibu jari menekan kuat-kuat.
• Sasaran pukulan pada umumnya batang hidung bagian yang berada tepat dibawah hidung, dan sela tulang rusuk.

5. Nakadaka-ken (kepalan jari tengah)
• Kepalan ini serupa dengan kepalan depan, tetapi sendi tengah dari jari tengah di tonjolkan keluar.
• Telunjuk dan jari manis menekan kuat-kuat jari tengah.
• Ibu jari menekan kuat jari telunjuk.
• Sasaran ini adalah batang hidung, bagian di bawah hidung dan sela-sela rusuk.
• Kepalan ini disubut juga nakadaka ipon ken (kepalan satu ruas jari tengah)

6. Hiraken (kepala jari-jari datar)
• Jari-jari tangan tangan sampai ke ujung jari menyentuh telapak tangan dan ibu jari menompang ketat jari telunjuk.
• Sendi tengah jari-jari digunakan untuk menyerang sela di antara tulang rusuk atau bawah hidung.

Jenis-jenis tangan terbuka :
• Jari-jari yang lurus pada tangan terbuka (kaisho) yang saling menekan kuat.
• Punggung tangan dan pergelangan harus membentuk suatu garis lurus.
• Ibu jari dilipat dan diletakan pada tapak tangan dan perlu diperhatikan agar pangkal ibu jari tidak dilipak ke dalam

2. Shuto (tangan pedang)
• dengan jari-jari lurus dan terpadu ketat, sisi luar dari telapak tangan dipergunakan seperti pedang, yakni untuk menangkis maupun menyerang.
• Sasaran pelipis, urat leher dan rusuk

3. Haito (punggung pedang)
• Bentuk sama dengan tangan pedang, tetapi yang di pergunakan adalah sisi dalam tangan dengan titik pusat pada pangkal jari telunjuk.

4. Aishu (punggung tangan)
• Seluruh permukaan punggung tangan dapat digunakan untuk memukul, tetapi pada umumnya digunakan menangkis.

5. Nukite (tangan tembus (ada dua jenis nukite))
• Jari-jari tangan terpadu ketat dengan ujungnya agak dibengkokan. Dengan gerakan menusuk atau menyodok kesamping atau kearah lurus.
• Serangan dapat dilakukan ke arah rusuk, samping badan hati atau dibawah hidung.
• Hanya dengan dua jari dapat juga membuat tangan tembus (jari tembus), yaitu dengan jari tengah danjari telunjuk yaitu disebut tangan tembus jari-jari (nihon nukite)
• Pemakian khusus tangan terbuka

1. Teisho (pangkal telapak tangan)
• Bentuk ini di buat dengan menekuk penuh pergelangan tangan ke belakang.
• Berguna untuk menyapu serangan tangan lawan ke samping atau ke bawah.
• Dalamserangan ini paling tepat sasaran ke arah dagu.

2. Seiryuto (pedang naga biru)
• Dengan menukuk tangan kesamping, sis telapak tangan tangan dan pergelangan tangan membentuk suatu lekukan.
• Sehingga sisi telapak tangan (bagian di bawah kelingking) dapat juga untuk menangkis sodokan tinju ke arah dari lawan atau menyerang muka tulang selangka lawan.

3. Keito (kepala ayam)
• Tangan ditekuk keluar, ibu jari dilipat pada sendinya dan jari-jari dilengkukan.
• Bagian yang digunakan untuk memukuk adalah pangkal sampai ruas ibu jari. Dapat dipakai dengan baik terhadap tangan lawan atau pada ketiak.

4. Kakuto (kepala bangau)
• Dengan melipat tangan sejauh mungkin ke dalam, pergelangan tangan dapat di pergunakan sebagai senjata yang kuat untuk menangkis tinjuan lawan atau untuk menyentak ketiak lawan.

5. Kumade (tangan beruang)
• Jari-jari tangan dilipat sehingga ujung-ujungnya menyentuh telapak tangan.
• Ibu jari juga dilipat. Seluruh permukaan telapak tangan diarah berupa sasaran kuat pada muka.

6. Washide (tangan garuda)
• Ujung semua jari tangan di simpulkan menyerupai patok burung.
• Sasaran menyerang leher atautitik vital lainnya.

7. Ude (lengan (dari bahu ke pergelangan tangan))
• Menangkis adalah fungsi terpenting dari lengan depan. Ke empat permukaan dapat berguna adalah : bagian dalam (naiwan)
• Bagian luar (gaiwan)
• Bagian belakang (haiwan)
• Bagian muka (shuwan)
• Lengan depan disebut juga sebagai wanto (lengan pedang) dan shubo (lengan tongkat)

8. Hiji atau Empi (siku tangan)
• Pukulan kuat dengan siku dapat dapat diarahkan ke muka, dada, samping badan dsb.

• Jenis pokok setakan siku adalah :
- Sentakan siku kea rah depan (mae empi uchi)
- Sentakan siku kea rah atas (tote empi uchi
- Sentakan siku kea rah belakang (ushiro empi uchi)
- Sentakan siku kea rah bawah (otoshi empi uchi)

OLAHRAGA BELADIRI DAN SENI BELADIRI SEHARUSNYA SALING MENUNJANG

Oleh: Syafrika Oktaviana (P-17-301)

Seni beladiri adalah satu bentuk yang diciptakan atau tercipta untuk memaksimalkan potensi yang ada pada manusia, untuk mempertahankan diri, untuk melindungi diri terhadap serangan secara fisikal pada eksistensi manusia itu sendiri, dengan kata lain seni beladiri adalah sesuatu yang pasif, bukan sesuatu yang aktif.

Dalam kenyataannya sifat manusia yang punya ego mungkin bisa menempatkan Seni Beladiri menjadi bergeser. Perebutan kekuasaan, keserakahan, ketamakan dan segala sifat buruk manusia pada akhirnya bisa menjadi kalimat aktif, tentunya dipakai kata yang lain untuk mewakilinyah dan itu berubah menjadi "Ilmu Berkelahi", Tanpa aturan, taktik dan strategi dll dimana menempatkan "Ilmu Berkelahi" menjadi sesuatu yang "lethal", sangat mematikan dan membunuh.

Hukum, kebudayaan, kemasyarakatan yang semakin santun menempatkan "Ilmu Berkelahi" kembali menjadi "Seni Beladiri", Hal yang brutal, bersifat menghancurkan "diubah" menjadi sesuatu yang beradab. perkembangan jaman pun menuntut satu bentuk lain dari "Seni Beladiri" menjadi "Olahraga Beladiri", kalau pada awal2nya dua orang yang bertemu dan menciptakan satu kesepakatan untuk "pembuktian" ya otomatis teken "kontrak mati", tapi itu semua jadi berubah, menjadi "pertandingan"

Beladiri sebagai Pertandingan itu adalah sarana latihan, praktek beberapa jurus, kecerdikan, kekuatan, kecepatan dan banyak lagi. Pertandingan beladiri ini adalah permainan, the game... seperti playstation, skateboard, sepakbola, dll.

Hal paling penting yang didapat adalah kesempatan untuk mendapatkan pengalaman, kita tau bagaimana caranya memukul, mengunci, menbanting dll. sebaliknya kita juga jadi tahu rasanya dipukul ditendang dan dibanting sekeras-kerasnya. dalam hal ini adalah sesuai dg prinsip beladiri sendiri semakin banyak beladiri diasah dipraktekkan hasilnya adalah menjadi semakin baik.

Dg adanya even2 pertandingan yang merupakan permainan resmi di antara para praktisi beladiri disana juga merupakan ajang yang tepat untuk mencari kawan2 baru, berkenalan, bersilaturahmi.... baik diantara kawan seperguruan maupun dengan kawan dari perguruan lain.

Disamping hal utama tersebut disini kita bisa memberi dan bisa untuk mengharumkan kelompok komunitas, kedaerahan, bahkan mengharumkan nama bangsa dan negara. bahkan.... ini yang keren, anda bisa membuat uang disana! Ada juga bonus yang dijanjikan dalam Prestasi Olahraga oleh negara.

Kenyataan yang ada dalam masyarakat, ada yang mengagungkan Olahraga Beladiri, tetapi ga jarang juga yang memojokkan Olahraga Beladiri menjadi sesuatu yang tidak ada apa2nya dan tumpul, dikatagorikan sebagai "level rendah". Semua marilah kita kembalikan pada cara pandang masing2 individu.

Ada kalimat bijak, "Orang yang menang perkelahian tanpa melukai lawan adalah ahli", ini mengajak kita semua utuk mengembalikan posisi "Seni Beladiri" secara utuh dimana hal yang terikat pada aturan, harusnya menjadi sesuatu yang "mempunyai tingkatan lebih" dari sesuatu yang tanpa aturan.

Begitu banyak maksud dan tujuan orang berlatih beladiri, Sebagian beladiri mengkhususkan pada pertarungan secara militer, untuk pertarungan jalanan. Sebagian lagi lebih bertujuan pada olahraga yang dipertandingkan, baik itu dalam performa bentuk2 peragaan jurus atau dalam beladiri jepang lebih dikenal dg sebutan "kata", atau dalam bentuk pertarungan persahabatan baik yang full contact dan non contact, itupun masih terbagi dalam bentuk ground fighting dan secara stand-up. Sebagian lagi lebih menekankan pada bidang tenaga dalam atau chi. Dimana ada sebagian lagi yang lebih menekankan pada seni tradisional yang sarat akan kemurnian teknik2 asli yang sarat akan etika dan disiplin. Sebagian lagi mempelajari cara-cara dan teknik memakai senjata dan lain-lain.

Beladiri Sebagai Olahraga yang Dipertandingkan? Itu adalah salah satu salah satu aspek dalam Seni Beladiri. (dari berbagai sumber)

OLAHRAGA BELADIRI DAN SENI BELADIRI SEHARUSNYA SALING MENUNJANG #2

OLAHRAGA BELADIRI DAN SENI BELADIRI SEHARUSNYA SALING MENUNJANG #2

Manusia yang mau maju tentunya tidak akan cepat berpuas diri, tapi punya visi kedepan, tahapan yang harus dilalui dan cita2 luhur, apalagi kalau melihat sejarah tokoh2 panutan, untuk itulah semangat mengejar sesuatu yang tinggi itu perlu, bila tidak ada hitam tentu orang tidak akan kenal putih, bila tidak ada siang tentunya orang tidak akan kenal malam, itu adalah pembandingan yang ekstrem, tapi tidak seperti demikian yang akan kita bahas disini, kalau demikian apa bedanya dengan orang yang hanya tau hitam dan putih saja, disini kita membicarakan tahapan dalam MA yang harus dilalui seperti kata bijak: "Kalau mo jadi ahli ya seenggaknya lewatin level gak tahu, tahu, paham, ngerti, bisa, terampil, mahir, ahli, sampai cinta setengah mati..."

Ilmu berkelahi adalah satu hal yang masih "rare", sadis yaitu cara pembelaan diri manusia secara fisik sajah tanpa aturan, segala sesuatu halal, apalagi yang kotor, curang dan licik, semakin brutal semakin bagus, kalau dibuat dalam bentuk jamak dan melibatkan orang banyak jadi "Seni Perang", apapun dilakukan dg teknologi persenjataan dll. Karena dilakuan oleh masyarakat yang bervariasi dan berbeda2 dengan kebudayaan dan seni masing2 maka boleh dibilang Aspek Seni dan Budaya, Satu tingkat lebih tinggi lagi adalah memasukkan unsur Spiritual dan Filosofi, nah ini juga membatasi keadaan manusia, bukan karena terpaksa karena aturan orang kedua dg perjanian dll atau yang sudah dibuat oleh pihak ketiga, tapi karena kesadaran akan sesuatu Yang Lebih Tinggi, disini yang membatasi adalah secara kesadaran akan diri sendiri.

Perkembangannya adalah “Olahraga Beladiri”, pengen sehat-pun bisa berlatih berladiri, didalamnya ada satu tiruan pertarungan sebenarnya yang disebut “pertandingan”, ini satu bentukan yang diatur oleh perjanjian yang melibatkan pihak kedua dan pihak ketiga, keselamatan menjadi sangat penting, walaupun toh ada ajah yang masih namanya kecelakaan sampe meninggal dunia, sportifitas, ini yang disebut sebagai Seni Beladiri.

Pendekatan yang berbeda:
Pemikiran lain dari “Olahraga Beladiri” adalah karena adanya aturan yang sudah dibuat, oleh sebab itu ga ada salahnyah bila yang diatur tadi justru yang dimatangkan dan mendapat perhatian yang lebih, sehingga sebenarnyah Olahraga Beladiri bisa sajah menjadi satu bentuk yang lepas jika begitu banyak hal dari Seni Beladiri secara utuh yang dianggap berbahaya di buang dan dianggap tidak perlu diajarkan. Ini memang satu hal yang wajar dan tidak bisa disalahkan, karena keberadaannya sesuai dg perkembangan jaman.

Apa yang menjadi keharusan inti Seni Beladiri itu sendiri, tentunya yang menjadi landasan adalah sesuatu yang sudah dipikirkan oleh para pendahulu kita, kalau disimak dalam Pencak Silat ada 4 Aspek "Olahraga-Kesehatan, Beladiri, Seni Budaya, dan Spiritual dan Filosofi." Harapannya adalah semuanya bisa berjalan saling menunjang. (HC)

OLAHRAGA BELADIRI DAN SENI BELADIRI SEHARUSNYA SALING MENUNJANG #1

OLAHRAGA BELADIRI DAN SENI BELADIRI SEHARUSNYA SALING MENUNJANG #1

Seni beladiri adalah satu bentuk yang diciptakan atau tercipta untuk memaksimalkan potensi yang ada pada manusia, untuk mempertahankan diri, untuk melindungi diri terhadap serangan secara fisikal pada eksistensi manusia itu sendiri, dengan kata lain seni beladiri adalah sesuatu yang pasif, bukan sesuatu yang aktif.

(HC) Dalam kenyataannya sifat manusia yang punya ego mungkin bisa menempatkan Seni Beladiri menjadi bergeser. Perebutan kekuasaan, keserakahan, ketamakan dan segala sifat buruk manusia pada akhirnya bisa menjadi kalimat aktif, tentunya dipakai kata yang lain untuk mewakilinyah dan itu berubah menjadi "Ilmu Berkelahi", Tanpa aturan, taktik dan strategi dll dimana menempatkan "Ilmu Berkelahi" menjadi sesuatu yang "lethal", sangat mematikan dan membunuh.

Hukum, kebudayaan, kemasyarakatan yang semakin santun menempatkan "Ilmu Berkelahi" kembali menjadi "Seni Beladiri", Hal yang brutal, bersifat menghancurkan "diubah" menjadi sesuatu yang beradab. perkembangan jaman pun menuntut satu bentuk lain dari "Seni Beladiri" menjadi "Olahraga Beladiri", kalau pada awal2nya dua orang yang bertemu dan menciptakan satu kesepakatan untuk "pembuktian" ya otomatis teken "kontrak mati", tapi itu semua jadi berubah, menjadi "pertandingan"

Beladiri sebagai Pertandingan itu adalah sarana latihan, praktek beberapa jurus, kecerdikan, kekuatan, kecepatan dan banyak lagi. Pertandingan beladiri ini adalah permainan, the game... seperti playstation, skateboard, sepakbola, dll.

Hal paling penting yang didapat adalah kesempatan untuk mendapatkan pengalaman, kita tau bagaimana caranya memukul, mengunci, menbanting dll. sebaliknya kita juga jadi tahu rasanya dipukul ditendang dan dibanting sekeras-kerasnya. dalam hal ini adalah sesuai dg prinsip beladiri sendiri semakin banyak beladiri diasah dipraktekkan hasilnya adalah menjadi semakin baik.

Dg adanya even2 pertandingan yang merupakan permainan resmi di antara para praktisi beladiri disana juga merupakan ajang yang tepat untuk mencari kawan2 baru, berkenalan, bersilaturahmi.... baik diantara kawan seperguruan maupun dengan kawan dari perguruan lain.

Disamping hal utama tersebut disini kita bisa memberi dan bisa untuk mengharumkan kelompok komunitas, kedaerahan, bahkan mengharumkan nama bangsa dan negara. bahkan.... ini yang keren, anda bisa membuat uang disana! Ada juga bonus yang dijanjikan dalam Prestasi Olahraga oleh negara.

Kenyataan yang ada dalam masyarakat, ada yang mengagungkan Olahraga Beladiri, tetapi ga jarang juga yang memojokkan Olahraga Beladiri menjadi sesuatu yang tidak ada apa2nya dan tumpul, dikatagorikan sebagai "level rendah". Semua marilah kita kembalikan pada cara pandang masing2 individu.

Ada kalimat bijak, "Orang yang menang perkelahian tanpa melukai lawan adalah ahli", ini mengajak kita semua utuk mengembalikan posisi "Seni Beladiri" secara utuh dimana hal yang terikat pada aturan, harusnya menjadi sesuatu yang "mempunyai tingkatan lebih" dari sesuatu yang tanpa aturan.

Begitu banyak maksud dan tujuan orang berlatih beladiri, Sebagian beladiri mengkhususkan pada pertarungan secara militer, untuk pertarungan jalanan. Sebagian lagi lebih bertujuan pada olahraga yang dipertandingkan, baik itu dalam performa bentuk2 peragaan jurus atau dalam beladiri jepang lebih dikenal dg sebutan "kata", atau dalam bentuk pertarungan persahabatan baik yang full contact dan non contact, itupun masih terbagi dalam bentuk ground fighting dan secara stand-up. Sebagian lagi lebih menekankan pada bidang tenaga dalam atau chi. Dimana ada sebagian lagi yang lebih menekankan pada seni tradisional yang sarat akan kemurnian teknik2 asli yang sarat akan etika dan disiplin. Sebagian lagi mempelajari cara-cara dan teknik memakai senjata dan lain-lain.

Beladiri Sebagai Olahraga yang Dipertandingkan? Itu adalah salah satu salah satu aspek dalam Seni Beladiri.

Selasa, 12 Oktober 2010

CDPE WF The 2nd DOCE PARES Hall of Fame Ceremony


Kejuaraan Dunia pencak silat 2010 di Jakarta


JAKARTA - Pengurus Besar Ikatan pencak silat Indonesia PB IPSI akan menyelenggarakan Kejuaraan Dunia pencak silat di Padepokan IPSI TMII Jakarta Timur 12-18 Desember 2010. Demikian Wakil Ketua Umum PB. IPSI Bambang Rus Effendi di Jakarta Selasa (24/8).

Ditambahkan Bambang, kejuaraan tersebut akan diselenggarakan di Jakarta karena Samarinda yang semula siap menarik diri. "Hari Senin (23/8) kami telah melakukan rapat dengan Presiden Persilat Edy M. Nalapraya dan diputuskan Jakarta menjadi tuan rumah. Pada awalnya tahun2009, Samarinda

melalui walikotanya siap menggelar event tersebut, namun kalah dalam pilkada membuyarkan keinginannya untuk menjadi penyelenggara." ujar Bambang.

Sementara itu Presiden Persilat Edy M. Nalarapraya mengatakan dirinya menyambut baik event tersebut digelar di Indonesia. "Ini kesempatan baik bagi kita. saya harap kejuaraan dunia nanti dapat menjadi pencitraan Indonesia di mata dunia." kata Edy.

Pada kesempatan terpisah Ketua Bidang Pembinaan dan Prestasi PB IPSI Tafsil Rimsal menjelaskan menghadapi event dunia itu, PB telah menyiapkan 27 pesilat. " Kami telah menyiapkan para pesilat terbaik yang kini menjadi pelatnas Program Indonesia Emas Prima."

Saya harap mereka bisa menjadikan kejuaraan dunia sebagai ajang uji coba sebelum tampil di Sea Games."kata Tafsil. Soal target Tafsil menambahkan pihaknya menginginkan selain sukses menjadi penyelenggara juga bisa berhasil dalam hal prestasi.
sumber : http://id-senibeladiri.blogspot.com/2010/10/kejuaraan-dunia-pencak-silat-2010-di.html

Real Fight: Beladiri Yang Benar-benar Terbaik ??



Sehubungan dengan banyaknya pertanyaan tentang real fight (pertarungan sebenarnya) , banyak yang mengatakan beladiri yang terbaik adalah beladiri yang bisa dibuat untuk real fight, loh? apakah ada style beladiri yang tidak bisa dibuat pertarungan yang sebenarnyah?

Bagi saya semua style beladiri sama bagusnya, tetapi yang berbeda adalah faktor pelaku, style MA itu hanya dasar2 secara keilmuan yang menuntun dalam kita belajar secara terarah, cuma memang ada penekanan2 tentunya, ada yang menekankan pada beladirinya, ada yang pada olahraga, kesehatan dll.

Basic saya Kuntao, Pencak Silat dan Eskrima, begitu ketemu Silat aliran lain, ketemu temen2 Aikido, temen2 Karate, Krav Maga, beladiri China dll, begitu banyak kesamaan teknik, mungkin bedanyah hanya pada detail2nya, toh manusia diciptakan tidak ada yang punya lebih dari 2 tangan, 2 kaki dan satu kepala....

Bagaimanapun apapun labelnyah, mau olahraga, kesehatan, atau beladiri murni, toh tetep melatih untuk memanfaatkan kelebihan kita sebagai manusia...

Yang suka diributkan pada beladiri adalah bisa ga untuk "real fight"?? Kesempatan untuk real fight itu berapa banyak sih? Apa kita belajar beladiri hanya untuk cari kemenangan? Kalau anda adalah orang jalanan/preman mungkin tiap hari harus was2 karena bakal ketemu Real Fight!! Orang2 yang berhubungan dg Army, Kepolisian, Satuan Pengamanan dll. ajah ga tiap hari perang.

Real fight adalah tanpa aturan, dan justru tanpa aturan itu harus dimanfaatkan sebaik mungkin, dan ini udah ga ada hubungannya dg style ilmu beladiri, apapun style beladirinya, kalau kita tau menggunakan cara kotor dan curang, kemudian mau melatihnyah disamping pelatihan yang inti, tentunya bisa kan? Atau kalau ada style yang klaim selalu menggunakan cara2 kotor, lha apa itu juga dilatih tiap hari yang kotor2 tersebut? Untuk beladiri sport, tinggal manusia yang menggunakannya mau tidak memakai cara kotor? kalau mau ya tentunya sudah menjadi tanpa rules.

Dan seandainya mau dikembalikan lagi pada difinisi Martial Arts sebagai ilmu perang, mana ada perang tanpa senjata?? ya silahkan dg pelatihan beladiri bersenjata: bisa pedang, pisau, stickfighting dll atau dalam keadaan terdesak bisa memanfaatkan semua yang ada disekitar kita sebagai senjata.

Sebaliknya begitu banyak juga style MA yang diklaim bisa buat real fight, tapi sekali lagi apakah langsung bisa dibuat real fight? masih banyak faktor kan? terpenting semua kembali bergantung pada manusia yang menjalankannya, mau dibawa kemana arts tersebut.
sumber :http://id-senibeladiri.blogspot.com/2008/06/real-fight-beladiri-yang-benar-benar.html

Sejarah Silat dan Peranannya Sebagai Alat Perjuangan Bangsa


Pencak silat tidak diragukan lagi merupakan salah satu budaya bangsa yang sangat berperan dalam sejarah perjuangan bangsa ini dari sejak jaman kolonialisme sampai jaman perang kemerdekaan. Jaman dahulu Beladiri merupakan identitas suatu bangsa yang menunjukan kemampuan dan daya tahan bangsa itu ketika mengalami gangguan atau bahkan memperluas daerah kekuasaan


Awal mula
Sejarah mencatatat bahwa manusia mengembangkan kemampuan beladiri untuk bertahan hidup, kemampuan beladiri ini sudah ada sejak zaman dahulu kala. Beberapa aliran kuno di nusantara memiliki hikayat dan metos bagaimana aliran itu di ciptakan yang sebagian besar nenek moyang kita belajar beladiri kepada binatang atau mengikuti tingkah polah binatang (seperti pada mitos silat cimande, silat bawean, silat melayu). Sebagian besar di lukiskan belajar pada tingkah binatang seperti monyet, macan, ular dan burung.
Beladiri pada perkembangannya digunakan pula sebagai alat untuk memperluas kekuasaan dan mempertahankan kedaulatan kelompok masyarakat yang pada akhirnya pemahaman dan penguasaan beladiri dan kesaktian menjadi sarat untuk menentukan posisi sosial dan politik di masyarakat kala itu. Demikian pula dengan kerajaan - kerajaan di nusantara dimana beladiri ini di ajarkan di lingkungan terbatas dan tidak di ajarkan secara bebas kepada masyarakat umum.
Tercatat kerajaan kerajaan seperti Sriwijaya dan Majapahit kala itu memiliki bala tentara yang sangat cakap dalam berperang dan ahli dalam beladiri sehingga bisa memiliki wilayah kekuasaan yang sangat luas pada jamannya. Demikian pula dengan kerajaan Sunda Pajajaran yang tercatat pernah mengalami pertikaian dengan Majapahit pada kasus Puputan Bubat dimana tercatat dalam sejarah semua pengiring putri Pajajaran bertempur sampai darah penghabisan dengan menggunakan paling tidak 7 jurus silat yang di kuasai para pasukan Pajajaran kala pertempuran Bubat terjadi.


Pengajaran silat
Pencak silat mulai berkembang dan melembaga sebagai salah satu mata pelajaran pada masa itu hanya di ajarkan di lingkungan keraton dan lembaga mandala. Di keraton dan istana silat diajarkan pada lungkungan keluarga istana, penggawa sampai pasukan perang. Sedangakan di mandala, silat dan ilmu kebatinan di ajarkan para pendeta dan rohaniawan kala itu, rakyat jelata tidak bisa belajar beladiri begitu saja. Ada status social dan ada aturan yang membatasi penyebaran ilmu beladiri dan kanuragan pada masa itu.
Pada masa awal islam masuk ke bumi nusantara kebiasaan pengajaran beladiri di wiyatamanda ini dilanjutkan, dengan mengajarkan juga silat dan beladiri di lingkungan pesantren guna membantu penyebaran agama islam kala itu. Sehingga akhirnya rakyat bisa mendalami pencak silat ini dan peranan pesantren dan kerajaan islam kala itu sangat besar dalam membantu penyebaran silat di nusantara.
Kebiasaan ini melekat sampai sekarang, budaya solat dan silat masih di pegang teguh pada silat betawi dan Sumatra, kebiasaan berlatih silat di halaman surau setelah shalat isya sampai jam 24 malam menjadi hal yang biasa. Keterikatan antara guru dan murid disimbolkan dengan pengangkatan anak sasian pada silat minang, dimana murid di angkat sebagai anak dari guru. Istilah "lahir silat mencari kawan dan bathin silat mencari tuhan" menjadi sangat popular di tanah minang. Bahkan tinggal di surau dan bersilat sudah merupakan ‘Live Style' bagi para pemuda minang kala itu.

Masa kolonialisme
Silat mulai digunakan sebagai alat perjuangan ketika masa kolonialisme, dimulai dengan pengusiran pasukan Portugis dari Batavia oleh pasukan Demak di bawah pimpinan Fatahilah, tercatat puluhan ribu pasukan dari mataram, Cirebon dan sekitarnya bergerak guna menghalau pasukan Portugis dari Batavia.
Belum lagi perjuangan masyarakat Banten dalam mengusir Belanda yang menghasilkan kebudayaan Debus. Kebudayaan ini dulu di gunakan untuk meningkatkan kepercayaan diri pasukan Banten dalam melawan pasukan Belanda. Pertempuran antara Banten dan Belanda ini berakhir setelah Belanda melakukan politik adu domba yang mengakibatkan ratanya istana kerajaan Banten.
Perjuangan melawan kolonialisme tidak luput dari penggunakaan silat sebagai alat untuk membela bangsa kala itu, tercatat pertempuran yang paling besar dalam sejarah kolonialisme belanda adalah perang Diponegoro yang menyebabkan kebangkrutan dari VOC.
Kyai Mojo yang merupakan guru sekaligus penaset spiritual Pangeran Diponegoro berhasil ditangkap oleh Belanda dan di buang ke daerah Tondano di Sulawesi utara. Di Tondano ini beliau tinggal di daerah Jaton (Jawa Tondano) beserta para pengikutnya yang kemudian mengajarkan pelajaran agama dan beladiri pada masyarakat sekitar yang sampe saat ini masih dilestarikan dan dikenal dengan Silat Tondano yang sampai sekarang masih di kembangkan dengan nama "Perguruan Satria Kyai Maja".

Pada masa kolonialisme pengajaran silat di awasi dengan ketat karena di anggap membahayakan keberadaan penjajah kala itu, intelegen sangat memperhatikan siapa saja yang bisa silat dan mengajarkan silat kepada masyarakat dianggap membahayakan dan di jebloskan kepenjara. Ini sangat berpengaruh pada pola pengajaran pencak silat, sehingga pengajaran silat beladiri mulai sembunyi sembunyi dan biasanya di ajarkan dalam kelompok kecil dari rumah ke rumah pada malam hari.
Belanda juga memanfaatkan para jawara dan ahli silat yang mau bekerja sama dengan belanda untuk menjadi opas dan centeng guna menjaga kepentingan para meneer dan tuan tanah kala itu, sehingga tidak jarang terjadi pertikaian dan pertempuran antara para jawara silat ini dengan para pendekar pembela rakyat jelata. Kisah pitung menjadi satu legenda yang terkenal di masyarakat Betawi karena keberaniannya melawan para jawara dan kompeni guna membantu rakyat yang lemah.
Karena pengawasan sosial ini pulalah, maka mulailah di kembangkan silat seni dan ibingan, guna menutupi kesan silat sebagai beladiri, Atraksi ibingan silat ini sangat terkenal dan di tunggu tunggu oleh masyarakat. Orang bisa melihat atraksi silat di upacara perkawinan atau khitanan bahkan pasar malam tanpa di ganggu oleh pihak keamanan pada saat itu karena di anggap sebagai hiburan.
Disinilah mulai di kenal istilah silat kembagan (atau kembang) yang biasanya di tujukan pada silat ibingan dan silat buah yang di tujukan pada silat sebagai beladiri.

Kesadaran Nasionalisme
Dimulai dengan adanya kesadaran politik baru pada awal abad XX dan kebijaksanaan belanda yaitu Etische politiek, yang bertujuan meningkatkan kesejahteraan rakyat lewat berbagai program khususnya pendidikan, Peningkatan peranan desa dan di bentuknya polisi desa. Memilik pengaruh pada pola pengajaran silat pada masa itu, silat sudah mulai di ajarkan di sekolah sekolah dasar (desascholen), bahkan kalangan yang dekat dengan belanda seperti priyayi, amtenaren, KNIL bahkan marechausse pasukan khusus Belanda kala itu.
Berjalan dengan timbulnya rasa nasionalisme, maka timbul pula pertetangan di kalangan para pengajar pencak silat (perguruan) pada saat itu tentang siapakah yang berhak mempelajari silat ini. Bolehkah silat di ajarkan pada kaum bangsawan, amtenaren atau hanya untuk bumi putra? Kesadaran akan nasionalisme ini semakin menguat ketika pada tahun 1915 di buka kesempatan untuk mendirikan organisasi politik bagi kalangan bumi putra, pengajaran silat menjadi salah satu materi yang diajarkan di setiap organisasi ini. Seperti pada perkembangan awal Syarikat Islam di daerah Jawa yang diikuti oleh berdirinya persaudaraan Setya Hati oleh Ki Ngabehi Surodiwiryo yang menyebabkan Belanda sangat mengawasi perkembangan perguruan ini karena memiliki pengikut dan murid yang banyak sekali. Ki Ngabehi Surodiwiryo ini melatih para murid MULO yang pada akhirnya banyak yang menjadi tokoh nasionalis.
Termasuk juga mantan Presiden Sukarno yang Tercatat pernah belajar silat kepada Ua Nampon di Bandung, ini menunjukkan betapa silat sangat berperan dalam meningkatkan rasa kepercayaan diri dan keberanian dalam membela kebenaran.


Masa Penjajahan Jepang
Pada masa penjajahan jepang mulanya menghawatirkan silat di gunakan untuk melawan jepang, namun ternyata tidak di semua tempat terjadi perlawanan terhadap Jepang (sang saudara tua). Akibatnya silat berkembang cukup baik di beberapa daerah bahkan pemerintah jepang yang pada saat itu selain membawa budaya beladirinya ke tanah air seperti karate, judo dan jujitsu. Mereka belajar silat dari para pendekar kita sehingga terjadi pertukaran budaya. Tentara PETA (pemuda pembela tanah air) di ajarkan beladiri Jepang guna berperang melawan Sekutu. Silat mengalami masa militerisasi karena menjadi bagian dari pendidikan militer. Pengajaran silat dilakukan kepada tentara Dai Nippon dan pasukan peta dengan disiplin militer yang sangat ketat.


Masa Perjuangan Kemerdekaan
Silat menjadi bagian yang tidak bisa di pisahkan dalam perang fisik melawan Sekutu dan Jepang, Sebagai salah satu contoh adalah hasil pendidikan PETA yang dienyam oleh I Gusti Ngurah Rai selama pendidikan di Jawa Barat yang kemudian di ajarkan secara sembunyi - sembunyi kepada pasukannya, pendidikan silat ini sangat berpengaruh dalam perjuangan bahkan pada bentuk silat khas Bali. Silat Bali sekarang banyak di pengaruhi oleh aliran silat dari Jawa Barat.
Pasukan Hisbullah yang di bentuk di pesantren Buntet Cirebon selain mendapatkan pelatihan yang berat selama Pendidikan PETA, para tokoh ulama dan jawara pergabung dalam pasukan ini guna melawan penjajahan Belanda. Pasukan Hisbullah yang di kenal dengan pasukan Hizbullah Resimen XII Divisi I Syarif Hidayat ikut juga bertempur pada tanggal 10 November di Surabaya, dan berperan serta aktif ketika terjadi gencatan senjata dalam perjanjian Renville.

Penutup
Demikian sekilas tentang perkembangan silat dan kaitannya dalam perjuangan bangsa, masih banyak lagi peranan silat dalam membangkitkan semangat juang para pejuang dan pendekar dalam membela kemerdekaan bangsa ini semasa revolusi fisik dulu. Mudah mudahan tulisan ini membangkitkan rasa nasionalisme dan kecintaan pada budaya tanah air khususnya silat yang merupakan warisan luhur dari budaya bangsa kita.
sumber : http://id-senibeladiri.blogspot.com/2008/08/sejarah-silat-dan-peranannya-sebagai.html

Capoeira, Jurus Beladiri Para Budak


Apa persamaan film Only the Strong, videoklip Christina Aguilera yang berjudul Dirty, dan video games Eddie Gordo? Ketiganya sama-sama menampilkan sosok yang sedang mengeluarkan jurus-jurus capoeira. Seni bela diri ini sedang marak berkembang di Indonesia.
Alkisah, pada abad ke-16, di sebuah kawasan bernama Angola, Afrika, hidup sekumpulan budak yang dijajah orang Portugis. Mereka hidup menderita di bawah tekanan majikan. Ancaman hukuman gantung dan cambuk membayangi nasib mereka. Akan tetapi, semangat perjuangan mereka tetap menyala. Diam-diam mereka melawan. Mereka berhasil menciptakan jurus bela diri baru: capoeira.

Capoeira diciptakan berkat kecerdikan budak Angola mengecoh majikan mereka. Keganasan capoeira ditutupi dengan gaya bela diri yang seindah tarian dan disertai nyanyian khas. Tendangan memutar dan melompat yang dilakukan mampu memesona orang-orang yang menyaksikan. Bahkan, dua orang yang sedang latihan bertarung justru terlihat seperti pasangan yang sedang menari. Capoeira semakin berkembang ketika budak-budak Angola tersebar hingga ke Brasil.

Itu adalah satu teori mengenai lahirnya capoeira. Teori lain yang lebih mendapat dukungan adalah bahwa capoeira lahir di Brasil, diciptakan oleh budak-budak yang berasal dari berbagai kawasan di Afrika, antara lain orang Yoruba, Bantu, Angola, Kongo, dan Mozambik. Ahli-ahli sejarah capoeira lebih mendukung teori ini karena yang ada di Afrika hanyalah sebagian unsur yang terpisah-pisah dari seni itu, bukan bentuknya secara keseluruhan. Dari sintesis tarian, pertarungan dan alat musik dari berbagai kebudayaan Afrika yang berbeda oleh para budak itu terciptalah capoeira.

Seiring perkembangan waktu, Capoeira mulai dikenal sebagai bela diri yang agresif. Kebrutalan capoeira makin parah sejak terjadi pembebasan budak pada tahun 1888. Banyak bekas budak miskin yang menganggur kemudian membentuk geng capoeira untuk berbuat kejahatan. Ini membuat Pemerintah Brasil berang dan melarang olahraga ini pada tahun 1892. Mereka yang ketahuan berlatih atau mengajarkan bela diri tersebut akan dihukum berat. Hukumannya berupa pemotongan otot, lutut, bahkan tenggorokan.

Akan tetapi, riwayat capoeira belum berakhir. Banyak pejuang capoeira yang tetap setia dan berlatih secara sembunyi-sembunyi. Akhirnya, pada tahun 1937, Getulio Vargas, Presiden Brasil pada masa itu, setuju mencabut larangan capoeira. Beliau malah ingin mempromosikan capoeira sebagai olahraga khas Brasil.

Capoeira makin menyebar di seluruh dunia berkat jasa Mestre (sebutan untuk master dalam capoeira) Bimba (1899-1974). Ia berhasil mengembangkan gaya capoeira baru yang lebih cepat dibandingkan dengan capoeira Angola, yaitu capoeira regional. Gaya tradisional yang disebut Capoeira Angola dipertahankan dan dikembangkan oleh Mestre Pastinha (1889-1982). Di Brasil dan berbagai negara seluruh dunia, umumnya diajarkan kedua gaya itu walaupun ada kelompok yang hanya mengajarkan Capoeira Regional atau Capoeira Angola saja.

Sekarang rakyat Brasil boleh berbangga hati melihat kesenian ini makin kencang berkibar. Apalagi setelah mendapat wadah promosi gratis di film, videoklip, dan video games.



Capoeira di Indonesia

Kota pertama tempat berkembangnya capoeira di Indonesia adalah Yogyakarta. Bisa dibilang, kota ini merupakan "ibu kota" capoeira di Indonesia. "Perkembangannya dimulai tahun 1998 sejak kedatangan Simon, murid Australia yang bisa capoeira," jelas Jilly Likumahuwa yang dikenal sebagai ibu dari Capoeira Jogja Club.

Keahlian Simon ini mengingatkan murid-murid Yogya terhadap bela diri yang dilakukan Mark Dacascos di film Only the Strong. Simon lantas mengajarkan gerakan-gerakan dasar capoeira pada mereka. "Setelah Simon, ada capoeiristas lain yang mampir ke Yogya dan mengajarkan capoeira," Jilly melanjutkan.

Perlahan namun pasti, capoeira makin berkembang. Kelompok-kelompok penggemar capoeira mulai bermunculan. Lalu, sampailah capoeira ke Jakarta. Yoga (22) adalah salah satu cowok yang nekat memopulerkan capoeira di Jakarta.

"Aku pertama belajar dari Internet, VCD, dan videoklip. Lalu aku kembangin sampai akhirnya mengajarkan anak-anak lain yang tertarik," jelas Yoga yang menekuni capoeira sejak tahun 1994. Sayang, usaha ini sempat terhenti karena keterbatasan tenaga pelatih.


Yoga sempat lari ke breakdance yang gerakannya serupa dengan capoeira. Namun, impian menyukseskan capoeira kembali bangkit ketika Yoga bertemu Jilly yang akan membuka cabang klub capoeira di Jakarta. Terhitung sudah sepuluh bulan mereka berhasil mendirikan Jakarta Capoeira Club Indonesia. Hingga sekarang, klub-klub penggemar seni bela diri ini sudah tersebar di seluruh Indonesia. Di antaranya ada di Semarang, Bandung, dan Kalimantan.


Gerakan indah

Apa yang membuat orang-orang sangat menggemari capoeira? "Gerakannya indah. Unik banget," kata Asti, siswi kelas 3 SMU 82. Hal senada juga diungkapkan Endy, siswa kelas 2 SMU 2 yang sudah empat bulan menekuni capoeira, "Saya pertama lihat dari nonton film Only the Strong. Saya tertarik lihat gerakannya yang unik dan beda dibandingin bela diri lain."

Asal tahu saja, film Only the Strong yang diproduksi tahun 1993 ini jadi wadah promosi dahsyat buat capoeira. Film action ini bercerita tentang perjuangan Louis Stevens (diperankan Mark Dacascos) dalam membasmi gembong obat-obatan terlarang di SMU almamaternya. Ia lalu mengajarkan ilmu capoeira pada beberapa murid untuk melawan penjahat. Gerakan capoeira yang cantik tetapi mampu menghajar orang, membius mereka yang menyaksikan film ini.

Belajar capoeira juga bukan cuma berlatih jurus-jurusnya. Kita akan diajari filosofi, nyanyian, dan memainkan alat musik khas Brasil. Semua keahlian ini digunakan agar kita semakin menjiwai capoeira. "Kami juga selalu berusaha menciptakan suasana kekeluargaan supaya anggota-anggota makin betah," ujar Jilly.

Dari suasana kekeluargaan ini, anggota klub lebih mudah menyerap filosofi capoeira. Salah satu filosofinya, "Capoeira dalam bahasa Brasil berarti rumput yang rendah. Jadi, seorang capoeirista tidak boleh sombong. Mereka harus menghormati orang-orang dan menghindari permusuhan," kata Jilly yang sudah puluhan tahun menggeluti kebudayaan Brasil.

Walaupun capoeira merupakan ilmu bela diri, tidak berarti capoeirista boleh menyombongkan keahliannya. Seorang capoeirista sejati harus sabar dan hanya menggunakan ilmu jika keadaan sudah memaksanya untuk membela diri. Sebab, tujuan utama capoeira bukan untuk melakukan kekerasan, tetapi menghindarinya.

Ini sudah jadi tujuan capoeira sejak digunakan budak-budak Angola. Mereka dilarang menunjukkan gerakan agresif pada majikannya sehingga dikembangkan trik mengecoh atau malandro. Sampai saat ini, capoeirista cenderung menonjolkan kelincahan dan kecerdikan daripada kekuatan dan kekerasan.



Mirip breakdance

Kalau dilihat lebih lanjut, gerakan capoeira mirip dengan breakdance, terutama gaya akrobatik seperti kepala di bawah dan lompatan. Keduanya sama-sama membutuhkan kekuatan fisik yang menekankan kelenturan, kekuatan, dan kelincahan. "Tapi, capoeira lebih dulu berkembang dan mengilhami gerakan breakdance," ujar Yoga dan Jilly.

Pada dasarnya, breakdance dan capoeira punya persamaan dan perbedaan. Salah satu perbedaan utama adalah gerakan breakdance lebih ngetop duluan dibandingkan dengan musik hip hop yang biasa mengiringi. Sedangkan sejak awal diciptakan, capoeira wajib melibatkan tarian, musik, dan lagu.

Ketiga unsur inilah yang selalu ditampilkan hingga sekarang. Ketika latihan, ada sesi yang disebut roda. Saat roda, pemain capoeira akan berkumpul melingkar dan bernyanyi lagu khusus. Salah satu atau beberapa orang dari mereka juga akan memainkan alat musik khas Brasil, seperti tamborin yang disebut pandeiro dan berimbau, instrumen yang bentuknya seperti busur panah.

Kemudian, semua anggota maju berpasangan secara bergantian untuk saling beradu. Tetapi, tidak ada gerakan yang sengaja menjatuhkan lawan seperti yang sering ditampilkan bela diri lain. Bahkan, gerakan mereka terjadi lambat dan sebisa mungkin tidak mengenai tubuh lawan.

Atraksi terus berlanjut sambil ditimpali senyum keakraban dan iringan dendang unik. Semua ini membuat kita sadar. Bukan hanya jurus bela diri yang membuat banyak orang kecanduan capoeira. Akan tetapi, suasana keakraban yang terjalin. Capoeira…salve!*

*Salve = salut dalam bahasa Brasil. Kata ini selalu dipakai sebagai bentuk penghormatan pada capoeira.
sumber : http://id-senibeladiri.blogspot.com/2008/09/capoeira-jurus-beladiri-para-budak.html

Selasa, 05 Oktober 2010

pedang tertajam di dunia

Saat Perang Salib, pasukan Eropa dikejutkan oleh pedang yg dimiliki oleh pasukan Arab dan Persia .

Pedang mereka dengan mudah menembus baju zirah pasukan crusader, bahkan mampu membelah tameng.

Inilah Pedang Damaskus, terbuat dari baja yg diolah dengan teknik khusus sehingga bisa memiliki permukaan yg sangat kuat dan tajam.

Teknik pembuatan pedang ini begitu rahasia sehingga hanya beberapa keluarga pandai besi di Damascus saja yang menguasainya, ini juga sebabnya teknik pembuatan baja Damascus akhirnya punah.

Hingga kini teknologi metalurgi yg paling canggih pun belum mampu membuat pedang yg lebih tajam dari Pedang Damascus.

Pedang Damascus adalah pedang yg paling tajam di dunia, lebih tajam daripada Katana Jepang maupun Kris Indonesia.

Selain kuat, baja Damascus juga sangat lentur sehingga betul2 sempurna untuk dijadikan pedang atau pisau.

Pedang ini mampu membelah sutera yg dijatuhkan ke atasnya, juga mampu membelah pedang lain atau batu tanpa mengalami kerusakan samasekali.

Sebuah penelitian mikroskopik menemukan bahwa pedang2 ini ternyata memiliki semacam lapisan kaca dipermukaannya.

Bisa dikatakan para ilmuwan muslim di timur tengah telah mencapai teknologi nano sejak seribu tahun yg lalu.

Beberapa ahli metalurgi modern mengaku berhasil membuat baja yg sangat mirip dengan baja Damascus , namun tetap belum berhasil meniru 100%.

Teknik pembuatan Pedang Damascus termasuk salah satu pengetahuan Islam yg terhilang.

Pedang, tombak dan Pisau Damascus yg tersisa kini tersebar di berbagai Museum di seluruh dunia.

Demi menuruti permintaan agan" sekalian, saya udah cari cara pembuatan pedang ini, tapi ternyata pedang ini dibuat dengan sangat rahasia, dan hanya nenek moyang kita yang dlu yang mengetahui rahasia pembuatan pedang ini

gambar pedang na gan :


di kutip dari (www.unic77.tk)
Powered By Blogger

Cari Blog Ini